“My brain is only a receiver, in the Universe there is a core from which we obtain knowledge, strength and inspiration. I have not penetrated into the secrets of this core, but I know that it exists.”
Nikola Tesla
Mencari-cari objek wisata anti-mainstream di kota Belgrade, Emak nemu salah satunya ini. Museum Nikola Tesla. Meski ternyata Emak salah. Museumnya rame pakai banget. Bukti bahwa eks warga dunia satu ini banyak penggemarnya.
Tentang Nikola Tesla
Sebagai non penggemar pelajaran Fisika, Emak cuma ingat sedikit tentang Tesla. Kayaknya ada satuan apa gitu, yah. hehehe. Ingat lagi pas liat merek mobil keluaran Amerika, dan beberapa episode The big Bang Theory yang menyebut-nyebut nama Tesla. Ketika mau ke museum yang memajang karyanya itu, Emak baru mencai sedikit info tentang beliau.
Nikola Tesla dilahirkan 10 Juli 1856. Satu dari lima bersaudara. Di Smiljan, sekarang berada di negara Kroasia. Waktu Tesla lahir, wilayah tersebut masih berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Austria – Hungaria. Kedua orangnya berasal dari Serbia. Ayahnya, Milutin Tesla, seorang pendeta Ortodoks dan penulis. Ibunya, Djuka Mandic, seorang ibu rumah tangga. Kabarnya, ibu Tesla menemukan beberapa alat bantu rumah tangga. Meski ayahnya ingin Nikola mengikuti jejaknya, ia lebih tertarik pada ilmu pengetahuan.
Nikola Tesla sempat menempuh pendidikan di Realschule Karlstadt, dan setelahnya berkuliah di Politeknik Graz, Ausria serta Universitas Praha. Sebelum kemudian bekerja di Budapest, Hungaria dan Paris. Konon setelah penemuannya gak disambut antusias di Eropa, Nikola Tesla kemudian memilih pindah ke Amerika Serikat. Karirnya sebagai penemu sangat cemerlang di negara baru ini. Di Amerika lah Tesla tinggal hingga akhir hayatnya. Tesla meninggal 7 Januari 1943. Dalam usia 86 tahun. Dalam keadaan tidak punya uang. Beliau tidak pernah menikah selama hidupnya.
Banyak penemuan Tesla bisa kita rasakan manfaatnya hingga zaman sekarang ini. Banyak hasil karyanya telah dipatenkan. Beberapa penemuan Tesla bisa kita saksikan di museum Nikola Tesla di Belgrade. Meski selama hidupnya, Nikola Tesla hanya sehari di wilayah Serbia sekarang.
Nikola Tesla memiliki ratusan paten atas namanya. Akan tetapi beliau tidak pernah menerima hadiah nobel. Banyak penemuan Tesla selama hidupnya telah, utamanya di akhir tahun 1800-an, menjadi dasar gaya hidup manusia modern saat ini.
Beberapa penemuan penting Nikola Tesla antara lain:
– Rotating Magnetic Field (1882)
– AC Motor
– Tesla Coil
– Radio
– Dari penemuan-penemuan itu, kemudian Tesla kembangkan menjadi wireless remote control boat pertama, lampu fluoresence dan neon, dan AC power plant yang menggunakan tenaga air terjun Niagara, serta robotika. Dan masih banyak sekali penemuan lainnya.
Museum Nikola Tesla Beograd
Sejatinya kami sudah mau ke museum Nikola Tesla di hari pertama. Letak museumnya jauh dari pusat kota. Udah kesorean, kami putuskan pulang ke penginapan. Esoknya, tanggal 31 Desember, untungnya museum buka. Kalau tanggal 1 Januari, tutup, kata ibu petugas kantor informasi turis di kota Beograd.
Setelah wafatnya Nikola Tesla, sebuah pengadilan di Amerika Serikat memberikan hak waris barang peninggalan Tesla kepada Sava Kovanovic, kemenakan Nikola. Sava Kovanovic merupakan diplomat dan politikus yang saat itu tinggal di New York. Atas inisiatif Sava Kovanovic, semua peninggalan Nikola Tesla dikirimkan ke Beograd, diserahkan kepada pemerintah Yugoslavia. Keputusan untuk mendirikan museum untuk melestarikan semua peninggalan Tesla dikeluarkan pemerintah pada tahun 1953. Setelah pengarsipan antara tahun 1953 – 1955, gedung museum mulai dibangun pada tahun 1955.
Museumnya memang di pinggir jalan besar. Akan tetapi daerah sekitarnya adalah wilayah permukiman. Ketika kami kebingungan melihat peta, seorang ibu muda menunjukkan jalannya bagi kami. Bangunannya mirip istana kecil. Sebuah bangunan terlihat agak kuno, tapi sangat terawat. Kami langsung masuk, antri membeli tiket. Harganya 500 dinar Serbia per orang (hampir Rp. 60.000,-).
Ruang pamer museumnya hanya satu lantai. Terdiri dari sekitar 5 ruangan saja. Setiap jam ada panduan dalam bahasa Inggris. Awalnya penonton duduk di sebuah ruangan untuk menonton film pendek tentang Nikola Tesla. Setelah itu, pemandunya memperkenalkan dan mempraktikkan barang temuan Tesla.
Karena ruangannya agak sempit, sedangkan pengunjung membludak, maka kursi yang ada tak bisa menampung semua. Banyak pengunjung lesehan sampai mendengarkan kuliah pemandu.
Jadi guided tour di museum ini lebih banyak ke peragaan alat-alat temuan Nikola Tesla. Seru banget. Apalagi peragaan yang kata pemandunya main Star Wars. Jadi beberapa pengunjung megang lampu neon. Terus pemandu nyalain kumparan Tesla. Eh setelah beberapa lama, lampu neonya nyala. Seperti ada energi wireless. Keren banget dah.
Trus terakhir peragaan menjalankan boat kecil pakai remote control. Wow banget. Terbukti kejeniusan Tesla. Padahal temuannya itu dah hampir 1,5 abad yang lalu. Dan hampir semua pengunjung terlihat antusias mengikuti peragaan-peragaan seperti. Banyak pula yang aktif nanya. Emak, gak terlalu mudeng, nyimak ajah. Sambil sesekali melihat-lihat miniatur pajangan di dalam etalase.
Kata pemandunya, barang-barang peninggalan Tesla masih sangat banyak. Sayangnya musemnya kecil, jadi yang dipajang pun sedikit. Trus sayang banget katanya, Tesla gak pernah dapat Nobel. Akan tetapi, Unesco memasukkan arsip Tesla sebagai: a part of the movable documentary heritage of mankind in the Register, sejak 16 Oktober 2003. Dan hal ini juga sangat membanggakan. Sebab belum banyak ilmuwan/orang masuk daftar ini, tambahnya.
Di ruang sebelah sedang dipajang berbagai kartu pos, yang pernah dikirimkan kenalannya kepada Tesla. Di sebuah ruang kecil di sudut, abu Nikola Tesla tersimpan, diselimuti oleh topeng kematiannya. Di dekatnya terdapat beberapa deret buku.
Meski tidak terlalu mudeng dengan karya Nikola Tesla, Emak tak menyesal sudah datang kemari. Ada sedikit ilmu baru Emak dapatkan. Anak-anak pun terkesan, terutama akan permainan Star Wars-nya. hehe.
***
Krunska 51, 11000 Beograd, Serbia
Mak..jujur aku itu paling malas jalan ke museum. Suami sama mertua suka banget tapi 😀 Jadi kalau mereka maasuk ke museum jadi ikutan lah mak 😀
@Dewi: sekarang masih gak suka, Mbak? Dulu aku pas Indonesia juga gak suka museum. Soalnya yang dikunjungi gak menarik. Setelah tinggal di jerman, mulai suka intip2 isi museum. 🙂
Wah gimana tinggal di jerman? pasti tempat2 yang baru pengen dikunjungi ya mak..? apa sudah semua.. hehe.. nanti kalo ke jerman boleh nih main ke tempat tinggal mak dsna.. hehe..
Aku gak ngefans sama fisika dan gak pernah mudeng haha, tapi aku tahu mas Nikolas Tesla disebut di film Tomorrowland sebagai ilmuwan yang cerdas 😀
@Kerajinan Sabun: baru dikit lah tempat ynag kami kunjungi di Jerman. Monggo mampir kalau sedang di Jerman.
@Alid: Kalau di Amerika kayaknya nama beliau dikenal banget, yah. Ya iyalah wong tinggalnya di sana berpuluh taun. 🙂
Kalo di luar sana, museum selalu rame yaaa. beda dengan di indonesia yang museum nya di kelola kurang manja jadi peminat nya sepi
@Kak Cumi: ho-oh aku kagum ngeliat di sini museum dikelola dengan sangat serius. Jadi yang berkunjung pun suka. Nambah ilmu tapi nggak mbosenin.
Hmmm… Museumnya jauh di beograd sana ya.
Mungkin ngga ya ke sana suatu saat.. melihat dari dekat keindahan dan kehebatan kota beograd dan para pemikir pemikirnya..
@kornelius: why not? yang penting kemauan kuat… 🙂 Semoga suatu saat ke sana.