Susah mencari penginapan murah di Skandinavia, termasuk kota Helsinki. Standar biaya hidup mereka yang tinggi mengharuskan hal tersebut. Lama kami mencari informasi tentang penginapan murah di kota, sebelum akhirnya menemukan satu penginapan ini.
Menurut standar kami menginap disini tidak bisa dikategorikan murah. namun inilah penginapan termurah yang bisa kami temukan di ibukota Finlandia ini. Itupun sudah sekitar 70 euro semalam buat sekeluarga. Jika mengingat bahwa tarif hotel kami di Malta plus sarapan tak sampai 70 euro untuk tiga malam, maka tentu saja hostel di Helsinki ini terasa sangat mahal.
Tentu saja tak bisa membandingkan standar harga setiap negara. Untuk ukuran Eropa, penginapan di manapun di Skandinavia rata-rata mahal. Di Jerman, paling murah adalah di Berlin. Di Eropa Timur pun tak bisa disamaratakan. Jika harga penginapan di Republik Ceko dan Polandia relatif murah, di Slowakia dan Slovenia jauh lebih mahal. Mungkin jumlah penginapan yang tersedia ikut mempengaruhi. Sebab di kedua negara terakhir, jumlah penginapannya tak banyak.
Stadion Hpostel mudah ditemukan. Sebab letaknya di bekas stadion Olimpiade di Helsinki. Helsinki pernah menjadi tuan rumah ajang olah raga internasional ini di tahun 1952. Awalnya kami mengira letaknya hostel ini dekat dengan stadion. Nyatanya, di terletak di bangunan stadion. Mungkin dulunya adalah penginapan atlit atau official. Yang jelas di berada di dalam kompleks stadion. Walau hanya menempati dua lantai di Pohjoinen Stadiontie 4.
Resepsionis dan lobi hostel mirip dengan penginapan-penginapan murah yang pernah kami inapi. Penerima tamunya sebagian besar adalah wanita-wanita muda. Bagian lainnya seperti kamar mandi dan interior kamar terlihat tua. Seperti tidak pernah dimodernisasi. Tak ada kamar mandi dan wc dalam di semua kamar di penginapan ini. Kamar mandi dan wc dibuat terpisah antara laki-laki dna perempuan. Ada dapur lengkap dengan peralatan makan, ruang televisi, ruang makan dan perpustakaan. Secara umum, semuanya terlihat bersih dan rapi.
Kamar kami sendiri sebenarnya diperuntukkan untuk 5 orang. Bentuknya memanjang. Pemanas terletak di dekat jendela besar dimana kami bisa melihat anak-anak berlatih sepak bola di sebuah lapangan di seberang hostel. Ada satu kulkas kecil dekat pintu masuk serta satu lemari untuk menyimpan barang-barang kami.
Meski fasilitas minim, suasana internasional di penginapan ini terasa mengesankan. Sebagian besar tamu hostel adalah anak-anak muda usia kuliah. Mereka berasal dari dalam dan luar Finlandia. Ada juga orang-orang tua walau jumlahnya minoritas. Jarang sekali ada keluarga seperti kami. Berasal dari banyak negara berbeda, sesekali kami mengobrol dalam bahasa inggris dengan mereka. Bapak jadi bisa melatih kembali bahasa inggrisnya disini. Sebagian mereka juga memilih memasak sendiri seperti kami. Makanya tak jarang kami bertemu tamu lain ketika sedang memasak di dapur, makan pagi atau malam di ruang makan, atau ketika menonton televisi bersama. Kesan kebersamaan terasa kental disini. Jadi meski penginapan murah, banyak hikmah dan pengalaman menarik bisa diperoleh dengan menginap di sini.
[…] satu kisah spiritual indah di penginapan kami, Stadion Hostel. Di hari kedua, usai sarapan kami menemukan seorang bapak tua sedang sholat dhuha dengan khusuk. […]
[…] berada di Helsinki, kami lebih banyak memasak sendiri di hostel. Alhamdulillah disana telah tersedia fasilitas dapur. Beberapa alat makannya kami bawa sendiri dari […]