
Eropa punya enam negara kurcaci, negara kecil yang kemerdekaannya diakui penuh. Paling kecil adalah Vatican. Dan Andorra adalah salah satunya. Terletak di tengah Pegunungan Pyrenees. Antara Perancis dan Spanyol. Uniknya, walau merupakan negara merdeka, Andorra punya dua kepala negara dari luar negeri : bishop Urgell dan presiden Perancis.
Setelah mengunjungi lima negara mini Eropa lainnya, Vatican, Malta, San Marino, Liechtenstein, dan Monaco, Andorra menjadi incaran keluarga pelancong. Ketika merencanakan liburan ke Barcelona musim panas tahun 2013, Andorra Emak masukkan ke itinerary.
Andorra sepertinya bukan destinasi wisata utama di Eropa. Waktu hendak meminjam buku panduan wisata di perpustakaan kota, tak Emak temukan satu buku pun tentang negara ini. Cuma dibahas satu bab di buku panduan mengenai Pyrenees. Sisanya, informasi dari internet.
Kami bertolak ke Andorra menggunakan moda bus dari bandara Girona. Tiga setengah jam perjalanan. Melewati jalan tol Spanyol sebelum masuk jalur mengular khas pegunungan. Gunung, danau, lahan pertanian, pedesaan menjadi teman perjalanan.
Walau bukan anggota resmi Schengen, pemegang visa Schengen boleh masuk Andorra tanpa visa selama maksimal 7 hari lamanya. Tak ada pemeriksaan di perbatasan. Tak punya banyak persiapan destinasi apa saja yang akan kami kunjungi di negeri kurcaci ini, Emak tak berharap banyak. Biarlah Andorra memberi kejutan buat kami!
Andorra, Surga Belanja Eropa
Letaknya di pegunungan menjadikan Andorra sebagai resor musim dingin ramai. Terutama dikunjungi oleh warga Perancis dan Spanyol, dua negara besar pengapitnya. Andorra la Vella berada di ketinggian 1000-1200 di atas permukaan laut. Toko-toko perlengkapan atau persewaan ski terlihat di banyak tempat. Kalau mengunjungi Andorra di musim panas seperti kami, tak ketemu salju sama sekali.
Tak perlu khawatir, kata sebuah situs. Selain surga main ski, Andorra juga surga belanja. Barang-barang yang dijual tak kena pajak. Makanya harganya bisa lebih miring. Di musim hangat, harga penginapan Andorra lebih murah. Kamar hotel bintang kami misalnya, harganya sekitar 60 euro per malam (sekira Rp. 850.000,-). Mata uangnya euro.
Sejak masuk negeri ini, deretan pusat perbelanjaan sudah menanti. Mobil-mobil yang lewat di jalan raya, banyak dari luar Andorra. Apa saja yang bisa kita temukan di toko-toko Andorra?
Tiga hari di sini, sambil berkeliling ke berbagai desa, keluarga pelancong melewati dan mengamati daerah pusat belanja di ibukota Andorra la Vella hingga kota sebelahnya, Escaldes-Engordany. Di sekitar hotel kami, banyak bengkel mobil dan toko perlengkapan otomotif, terutama motor gede.
Di pusat Andorra la Vella, barang yang dijual semakin variatif. Toko-toko kecil mendominasi. Sesekali ketemu toko yang lebih besar hingga gedung department store. Yang paling banyak, toko yang menjual alat-alat elektronik kecil. Mulai smartphone, pc tablet, gadget mainan, kipas angin, blender, dan kamera. Jika diperhatikan, beberapa barang memang lebih murah dibanding di Jerman, tempat kami tinggal. Baju, tas-tas bermerek, jam tangan, perhiasan emas, sepatu, parfum, juga sering diserbu pembeli.
Kamera dan lensa-lensa dari merek terkenal ini yang membuat Emak ngiler. Apa daya, kami ke sini tak berniat belanja akibat bujet terbatas. Oh ya, satu informasi di internet yang Emak dapatkan mengingatkan, jangan terburu membeli barang di sini. Tak semua murah. Cek dulu harga pasaran.
Pembeli-penjual sering Emak temui melakukan tawar-menawar. Terutama di toko-toko kecil. Di department store, harganya sudah harga mati. Untuk mengecek harga pasaran di internet, cari saja hotspot internet gratis di berbagai titik di kota. Seperti di Placa de la Rotonda, dekat kota tua, serta di dalam pusat belanja atau restoran.
San Marino, negeri kurcaci lain di dalam Italia, juga jadi surga belanja. Namun suasana berbeda Emak temui di kedua negara ini. Di San Marino toko-tokonya banyak menjual barang mode seperti parfum, baju dan tas. Namun parfum dan tas bermerek tersebut dijual dengan harga sangat murah. Sehingga Emak curiga, itu barang KW.
Di Andorra beda. Barang bermerek memang dijual lebih murah. Namun menjualnya di toko-toko resmi dan department store. Sehingga pembeli yakin akan keasliannya. Barang elektroniknya punya garansi internasional.
Deretan tempat belanja tak hanya bisa kita temukan di ibukota. Di kota kecil seperti Encamp dan La Massana Emak lihat banyak toko. Tapi biasanya toko tersebut tutup di siang hari, saat siesta.
Inilah yang kuinginkan ketika ke Yurop, berjalanan mengelilingi desa desa disana. jalan santai sampe gemporpun aku rela. karo cobain keju. hehehe
Nang Yurop yo onok barang KW yo mbak
Nek aku mesti uwis ngiler-ngiler sambil pengen nyomot barang-barange. Hihi. Meneh nek lucuk-lucuk 😀
Pernah baca juga di buku perjalanan hmmm apa bukunya Trinity ya? yang katanya barang-barang di sana emang lebih murah. Aku pingin ke sana, dulu cuma liat di postcard aja hehe
klo gak salah andorra ini mengandalkan pariwisata untuk pendapatan utamanya ya mbak?
@Zulfa: Nang Eropa yo onok sing KW. Aku tahu ndelok nang Yunani. 🙂
@Lestari: ho-oh, kudu ngekep dompet ben gak panik blonjo. hehe
@Cek Yan: Andorra cakep cuma agak susah aja mengaksesnya.. Sebab letaknya di antara pegunungan.
@Anotherorion: iya betul itu..