Akhir Minggu lalu, mendapat undangan nikahan teman Turki, kami bertolak ke utara. Undangannya hari Sabtu. Di telpon, saya mendengar, bahwa acara berlangsung pukul 14-22. Tak berpikir lagi bahwa itu pesta kawin atau apa, kok lama sekali. (more…)
Untuk kedua kalinya, kami bertemu kapal layar milih TNI AL di Bremerhaven, kota kecil di pantai utara Jerman. pertama, di tahun 2005. Juga dalam acara Sail Bremerhaven, satu festival kapal layar yang dihadiri sejutaan pengunjung dalam lima hari. KRI Dewaruci sendiri sudah keempat kalinya ikut acara ini, mengunjungi negara kelahiran kapal ini. Sebab dia selesai pada tahun 1953 di sebuah galangan kapal di kota Hamburg. (more…)
Satu lagi museum bagus di Bremerhaven. Bertema migrasi manusia, Deutsche Auswandererhaus namanya. Letaknya sangat dekat dengan pusat kota.
Migrasi warga Eropa ke negeri baru memiliki sejarah panjang dan penuh warna. Sejak pertengahan abad 19, jutaan warga Eropa melakukan migrasi besar-besaran, terutama dengan tujuan Amerika Serikat dan Kanada. Di awal abad 20, sekitar 70 juta orang melakukan eksodus dari Eropa, baik karena alasan sosial, politik, maupun ekonomi. Bremerhaven, kota pelabuhan yang baru didirikan tahun 1827 oleh walikota Bremen, Johann Smidt (1773-1857), merupakan salah satu pelabuhan pintu keluar para emigran. Tercatat lebih dari 7,2 juta orang bermigrasi antara tahun 1830 hingga 1974 melalui Bremerhaven. Sekitar 3,7 orang berasal dari Jerman, 3,4 j...
Jika ingin ke museum tapi tak hendak membayar tiket masuk untuk menikmati isinya, Deutsche Schiffahrtsmuseum alias museum kapal Jerman adalah tempat yang tepat. Sebenarnya ada dua baian ruang pamer di museum ini. Di dalam gedung dan di luarnya. Yang di dalam adalah bagian tak gratis. Namun di luarnya boleh dinikmati sesiapa saja. Tempat pamernya adalah bekas pelabuhan lama di Bremerhaven yang sekarang tak dipergunakan lagi. Disanalah kapal-kapal beraneka rupa dan ukuran dipajang untuk umum. (more…)
Sekitar satu setengah tahun bermukim di Nuernberg, keluarga pelancong memutuskan pindah ke kota kecil di pantai utara Jerman, Bremerhaven. Keduanya terpisah sejauh hampir tujuh ratus kilometer. Dari selatan ke utara.
Keadaan keduanya pun sungguhlah kontras. Bila Nuernberg adalah kota industri maju, makmur dan lumayan padat, Bremerhaven adalah kota kecil, terkesan kumuh, berpenduduk seratus dua puluh ribu-an, sekitar seperlima Nuernberg. Kota yang dulunya ramai oleh serdadu Amerika yang berpangkal di sana, menjadi sangat sepi. Ratusan apartemen terlihat kosong. Tingkat pengangguran pun sangat tinggi di Bremerhaven. Kelebihannya dengan keadaan seperti ini, biaya hidup di kota kecil ini pun jauh lebih murah. Semuanya serba dekat, supermarket, toko daging ha