Tag: Eropa Barat

Mbak-Mbak Saba Paris

Mbak-Mbak Saba Paris

Kisah Perjalanan, Kuliner
Mulanya mau memberi judul Emak-Emak Saba Paris. Sebab berbulan lalu, kami beberapa wanita mengunjungi kota cinta tanpa pasangan masing-masing. Tapi karena yang jadi emak baru Emak di keluarga pelancong, ya diganti mbak-mbak saja. Biar Emak ini juga terlihat awet muda. hehehe. Kali ini kami berangkat ikut tur bus murah meriah. Dari kota tempat tinggal kami. Hampir setiap minggu ada tur semacam ini ke kota-kota besar terekat. Seperti Paris, Brussel dan Amsterdam. Biayanya hanya 35 euro di musim dingin. Kalau musim panas sedikit mahal, 39 euro-an. (more…)
Rheinfall, Air Terjun Terbesar di Eropa (2)

Rheinfall, Air Terjun Terbesar di Eropa (2)

Kisah Perjalanan
(sambungan dari sini) Mulanya kami tak tahu bahwa Rheinfall adalah air terjun terbesar di Eropa. Setelah kembali ke rumah dan mencari bahasan tentang air terjun, baru kami ketahui fakta tersebut. Perhitungan terbesar ternyata berdasarkan debit air yang lewat air terjun. Air terjun Dettifoss di Islandia dua kali lipat lebih tinggi, tapi debitnya hanya setengahnya. Tingginya 23 meter, dan lebarnya, tak hanya 30 meter. Melainkan hingga 150 meter. Rata-rata, setiap detik 373 meter kubik air mengalir dari ketinggian Rheinfall. (more…)
Interlaken dan Grindelwald (3)

Interlaken dan Grindelwald (3)

Kisah Perjalanan
(dari sini) Desa kecil nan ramai. Itu kesan kami akan Grindelwald. Hari sudah mulai gelap. Orang-orang sedang bubaran main ski. Bus-bus berdatangan mengangkut mereka yang akan pulang. Kereta api pun penuh sesak. Di kereta, deretan peralatan ski memiliki tempat khusus. (more…)
Interlaken dan Grindelwald (1)

Interlaken dan Grindelwald (1)

Kisah Perjalanan
Bern masih saja kelabu ketika kami tinggalkan. Pusat kota Bern tak terlalu berkabut. Begitu masuk ke jalan tol menuju Interlaken, suasana berubah muram. Kabut menghalangi jarak pandang hingga berpuluh meter saja. Danau Thun di sisi jalan menuju kota tersebut terlihat samar-samar saja. Padahal kata Bapak, jika tak berkabut tentu indah sekali berkendara di tepi danau seperti ini. Interlaken berjarak hampir satu jam perjalanan dari ibukota Swiss. (more…)
Sekejap di Ibukota Swiss

Sekejap di Ibukota Swiss

Kisah Perjalanan
Kalau melihat Jakarta sebagai ibukota, pusat pemerintah sekaligus pusat bisnis, hiburan, pusat manusia dan kemacetan, rasa-rasanya aneh melihat suatu ibukota sepi dan tak terlihat hingar-bingar. Kota Bonn yang pernah menjadi ibukota Jerman Barat tak ada apa-apanya dibanding Jakarta. Mendapat julukan kota metropolitan saja dibilang tak pantas oleh orang Jerman. (more…)
Negara Mini Liechtenstein (1)

Negara Mini Liechtenstein (1)

Kisah Perjalanan
Di Eropa, ada enam negara kurcaci, luasnya minimal, yang kemerdekaannya diakui tanpa batas : Andorra, Liechtenstein, Malta, Monaco, San Marino dan Negara Vatikan. Serta tiga lagi dengan pengakuan terbatas : Isle of Man, pulau-pulau Guernsey dan Jersey, Gibraltar. (more…)
Luzern, Sebuah Gambaran Tentang Surga di Dunia?

Luzern, Sebuah Gambaran Tentang Surga di Dunia?

Kisah Perjalanan
Daftar tempat dan kota yang ingin kami kunjungi selama berada di Swiss lumayan panjang. Dengan alokasi waktu 5 hari, kami ingin mengunjungi setidaknya 10 kota : Jenewa, Lausanne, Bern, Lugano, Luzern, Interlaken, Grindelwald, Liechtenstein, Rheinfall dan Büsingen. Kenyataan membuktikan, kondisi badan tak sebanding dengan ambisi. Tiga kota harus dicoret dari daftar. Berkeliling Swiss di musim dingin butuh stamina sangat prima. (more…)

Berkendara di Swiss

Info Wisata
Ini perjalanan jauh kami pertama menggunakan kendaraan pribadi. Enam ratus kilometer jarak Düren-Zürich. Jika ditotal, kira-kira kami menempuh perjalanan sepanjang 2000 kilometer lebih selama 5 hari. (more…)
Menatap Swiss di Musim Dingin

Menatap Swiss di Musim Dingin

Kisah Perjalanan
Swiss, negara mahal bagi keluarga pelancong. Sekali kami kesana sekitar tahun 2006. Naik kereta malam dengan tiket murah meriah. Ke kota Zürich tujuan kami. Dua malam menginap dalam kereta api duduk berdua dengan Bapak, bergantian memangku Embak. Seharian kami habiskan di kota tersebut. Yang kami beli hanyalah tiket harian untuk transportasi umum di dalam kota. Sekalipun kami tak membeli makanan atau minuman selama disana. Semua kami bawa dari rumah. Semua yang ada di Zürich terasa sangat mahal bagi kantong mahasiswa seperti kami, di kala itu. Yang terpenting, kami sangat menikmati kunjungan kesana. (more…)