Tag: Ibukota Eropa

Kedinginan di Warsawa

Kedinginan di Warsawa

Kisah Perjalanan
Setelah sempat mengalami cuaca ekstrem, yakni gelombang panas selama seminggu di Eropa Timur tahun 2007, keluarga pelancong sebenarnya tak ingin bepergian jauh ketika cuaca sedang tak bersahabat. Yakni terlalu panas dan terlalu dingin. Meski jalan-jalan masih bisa berlangsung, kenikmatannya berkurang. Tubuh jadi kurang bersahabat ketika sangat panas. Lemas. Inginnya minum saja. Lama tak bepergian sebelum dan berbulan setelah proses kelahiran Adik ditambah mengurus banyak hal, membuat kami agak sakau jalan-jalan. Kangen banget rasanya hampir setahun tak pernah keluar Jerman. Maka ketika Germanwings menawarkan tiket berharga miring untuk musim dingin tahun 2008, kami tak menyiakannya. meski telah tahu bahwa di bulan Desember suhu akan berputar-putar di sekitar titik beku, kami nekat s...
Sebuah Ibukota Sederhana Bernama Bratislava

Sebuah Ibukota Sederhana Bernama Bratislava

Kisah Perjalanan
Dari Budapest, perjalanan berlanjut ke Bratislava. Emak baru kenal nama kota ini setelah berada di Eropa. Ternyata dia adalah ibukota pecahan negara Cekoslowakia, Slowakia. Tak seperti Praha yang sangat terkenal sebagai kota tujuan wisata utama Eropa, nama Bratislava seakan tenggelam. Kota ini memang terlihat tak semegah dan seindah Praha. Karena Hungaria belum masuk wilayah Schengen saat itu, maka kami harus mampir ke Slowakia agar tak perlu mengurus visa kunjungan. Lumayan, untuk menambah koleksi stempel di paspor dan menambah panjang kota dan negara yang pernah kami kunjungi. (more…)
Terhanyut Melankoli Budapest

Terhanyut Melankoli Budapest

Kisah Perjalanan
Pernah suatu ketika kami sekeluarga mengobrol tentang Praha dengan salah satu teman Bapak. Praha sangat indah, tapi Budapest lebih lagi, katanya waktu itu. Dan setelah membuktikan keindahan Praha, maka serta merta, Budapest-pun masuk dalam daftar kota yang ingin kami kunjungi waktu itu. Baru bertahun kemudian, tepatnya pertengahan musim panas tahun 2007, keinginan tersebut tercapai. (more…)
Sehari Yang Dehidrasi Di Wina

Sehari Yang Dehidrasi Di Wina

Kisah Perjalanan
Setiap perjalanan yang kami lalui, tentu saja tak selalu diliputi suka. Ada kalanya suatu perjalanan kami lalui dengan sangat berat. Cuaca, hal-hal non teknis yang muncul secara tak terduga, musibah, mewarnai perjalanan kami selama ini. Salah satunya adalah ketika bertandang ke Eropa Timur di pertengahan musim panas tahun 2007. Inilah seminggu paling panas yang pernah kami rasakan selama di Eropa. Tepat pada saat kami mengunjungi tiga kota tiga negara di tepi Sungai Donau. (more…)
Sehari di Paris : So Little Time So Manythings to See

Sehari di Paris : So Little Time So Manythings to See

Kisah Perjalanan
Kurang lengkap rasanya jika belum mengunjungi kota Paris selama berada di Eropa. Demikian pula yang kami rasakan. Setelah empat tahun tinggal di Jerman keluarga pelancong berkesempatan mengunjungi kota cinta ini. Padahal kedua negara ini berbatasan secara langsung. Alternatif termurah bagi kami saat itu adalah dengan bus tur dari Rainbowtour. Keluarga pelancong pergi kesana ditemani seorang teman wanita, Efa. Sekitar 50 euro-an saat itu biayanya per orang. Menginap dua hari dalam bus. Kami punya waktu seharian penuh di Paris. Sangat pendek. Tapi karena saking inginnya kesana, kami lakoni saja. (more…)

Jalan-Jalan Nggak Jelas di Amsterdam

Kisah Perjalanan
Saat itu di musim panas tahun 2004, kedua orang tua Bapak sedang berkunjung ke Jerman. Setelah sempat berjalan-jalan ke beberapa kota di Jerman, kami ingin juga mengajak mereka berjalan-jalan ke negara tetangga. Pilihan jatuh ke Amsterdam. Pertimbangannya, dekat dengan tempat tinggal kami, dan bisa menggunakan bus murah Rainbow pulang pergi dari Bremen. Saat itu tarifnya 29 euro per orang. (more…)
Sehari di Athena : Antara Peninggalan Arkeologis dan Pasar Tradisional

Sehari di Athena : Antara Peninggalan Arkeologis dan Pasar Tradisional

Kisah Perjalanan
Mengunjungi kota berumur sekitar tiga ribu tahun adalah sebuah bentuk wisata arkeologis. Di Athena, peninggalan sejarah masa silam di kota pencetus demokrasi berbaur dengan produk masa kini berbau kapitalisme. Pasar-pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan modern. Keduanya menawarkan petualangan seru saat menjelajahinya. Kami hanya punya waktu sehari semalam di Athena, sebelum kembali ke Thessaloniki untuk terbang balik ke Jerman. Malam sebelumnya, kami menghabiskan waktu dalam sebuah kereta malam selama setidaknya enam jam. Ongkos keretanya murah. Hampir 24 euro per orang. Dalam sebuah kompartemen berisi 6 tempat tidur. Kami bertiga berada dalam kompartemen yang sama dengan seorang ibu dan anaknya. Sebagian besar waktu perjalanan kami habiskan untuk tidur. Tak peduli meski penum...