Tasev Boutique Hotel, Nikosia Utara

Perjalanan kami ke Siprus Utara ini agak-agak go show. Urusan tiket pesawat memang beres sejak beberapa bulan sebelumnya. Penginapan, sewa kendaraan, kami lakukan kemudian. Kami pindah-pindah kota, dan baru booking tempat menginap sehari sebelum atau di hari yang sama. Jadi ya sendiri kalau pilihan penginapan terbatas serta harga-harganya melebihi bujet.

Tarif penginapan di Nikosia relatif tinggi dibanding di kota-kota lain di Siprus. Baik di Nikosia selatan serta utara, sama-sama mahalnya. Sehari kami anggarkan waktu untuk menginap di Nikosia. Setelah pilih-pilih, kami jatuhkan keputusan untuk memilih Tasev Boutique Hotel ini. Sebenarnya ada yang lebih murah tarif per malamnya. Namun harga murah tersebut dibarengi dengan review menyedihkan, atau lokasi yang jauh dari pusat kota Nikosia, dsb.

Letak Tasev beradi di kota tua Nikosia utara. Dari crossing point Jalan Ledra sekitar 10 menit jalan kaki santai. Dari crossing point Ledra Palace pun sama, sekitar 10 menitan jalan kaki. Kami menginap satu malam saja di sini. Alhamdulillah diperbolehkan check in lebih awal. Sebab kamarnya pesanan kami telah kosong dan dibersihkan. Pemiliknya seorang arsitek. Beliau yang mendesain mansion kuno dari zaman Turki Utsmani menjadi sebuah hotel seperti sekarang. Penginapan ini mulai beroperasi tahun 2017.

Satu hal yang membuat kami surprise saat berada di penginapan adalah karena lokasinya hadap-hadapan dengan sebuah masjid kuno, Masjid Arabahmet. Alhamdulillah para lelaki keluarga kami bisa ikutan beberapa kali sembahyang jamaah di masjid ini.

Dari luar Tasev terlihat cantik. Sebuah bangunan dua lantai bertembok putih, dengan jendela luar berupa kayu besar dan tinggi. Jendela dan pintunya berwarna coklat muda atau biru yang manis. Motif ubinnya terlihat kuno eksentrik. Tempat resepsionis berupa sofa santai dihiasi aneka pernak-pernik. Overall, kesan vintage sangat terasa di sini. Setiap kamar memiliki nama, earth, wood, dll.

Kamar kami di lantai atas. Dicapai setelah menaiki tangga batu porselen tinggi. Pintu kayunya sepertinya masih asli. Tinggi dan berat. Atap kamarnya sendiri sangat tinggi. Mungkin sekitar lima meteran tingginya. Bisa dibikin kamar dengan tipe kamar tidur di atas. Kamar mandi serta toilet di dalam. Portable, dan ditambahkan saat renovasi. Kamar mandi (berupa kabin shower) maupun toilet dibuat terpisah. Di dekat tempat tidur, di bawah jendela, dipasang wastafel. Agak kagok kami ketika memanfaatkan kabin shower atau toilet. Kabin showernya terlihat agak transparan ketika lampunya menyala. Kami tutupi satu sisi kabin dengan handuk panjang ketika mandi. Sedangkan toiletnya bagian atasnya terbuka. Jikalau kita kentut bakal kedengaran di seantero ruangan. Untunglah meski bolak-balik be’ol, tak tercium bau alami dari toilet.

Karena kamar kami berada di belakang, jika membuka jendela kamar, tampak sedikit backyard dan perkampungan di belakangnya. Di lantai yang sama dengan kamar kami terdapat ruang bersama berisi tempat duduk, kursi dan meja makan. Dindingnya penuh dengan pigura-pigura dengan gambar-gambar mandala di dalamnya, dijual. Sepertinya karya pemilik bangunan.

Menu sarapan sehat Tasev Hotel

Harga sewa kamar di Tasev sudah termasuk sarapan. Jadwal sarapan antara pukul 08.00 – 11.00. Tempat sarapannya di belakang bangunan utama. Di sebuah wintergarden luas. Di backyard tersedia tempat duduk juga. Di musim hangat bisa duduk-duduk di sana. Sarapannya disediakan seorang Mbak usia dua puluhan. Saat menyediakan cutlery, beliau menanyakan kami mau minum teh apa kopi. Menu sarapan vegetarian. Kami mendapatkan satu nampan berisi buah anggur dan apel, sayur potongan daun kohl, daun salad, mentimun, paprika, peterseli, buah zaitun, roti, keju, dan selai. Kami minta tambahan roti, karena masih lapar. hehe.

Leave a Reply

%d bloggers like this: