Ada cerita unik di balik pemuatan tulisan Emak kali ini di Majalah Potret. Satu majalah wanita, terbit di Aceh. Naskahnya Emak tulis hampir empat bulan lalu. Salah satu dari beberapa tulisan EMak tentang Maroko. Mengirimnya segera.
Lama sekali, setelah email balasan bahwa naskah sudah diterima, tak ada berita apakah akan dimuat atau tidak. (Sebagian besar media massa yang Emak kirimi tulisan memang tak konfirmasi pemuatan). Emak mengandalkan berita teman-teman di satu forum penulisan. Tak ada juga. Akhirnya setelah tiga bulan dan merasa tak ada harapan dimuat, Emak kirim email lagi ke redaksi. Mengatakan bahwa naskahnya Emak ambil kembali saja.
Berhari berlalu tanpa ada email balasan. Emak pun mengirimkan ulang ke majalah lainnya. Karena sudah kenal, redaksinya cepat sekali membalas. Memberitahukan bahwa tulisannya bakal dimuat beberapa bulan di depan. Besoknya ada email balasan dari Majalah Potret, kalau naskahnya sudah diterbitkan. Walah… langsung kirim email ke majalah kedua, mengatakan bahwa sudah ada yang menerbitkan.
Demikianlah. Walau masih pemula, Emak merasa, alangkah baiknya jika redaksi mau memberitahukan kepada penulis apakah tulisan dimuat atau tidak. Jadi tidak terkatung-katung menunggu berita. Eh, malah curhat, ya…. hehehe.
Seorang teman di forum penulisan tersebut alhamdulillah berbaik hati mengirimkan fotonya ke Emak.
Tulisan ini sendiri adalah pengalaman kami di Maroko secara keseluruhan dalam versi singkat. Berbeda dnegan tulisan-tulisan sebelumnya baik di Jawa Pos maupun di Republika. Yang mengambil sepotong saja dari semua cerita kami di sana. Masih ada dua naskah lagi tentang Maroko. Semoga cerita tersebut segera mendapat perhatian dari redaksi yang lain. Amin….:)