Tiga Factory Outlet Dalam Sehari : Mexx, Esprit, S. Oliver

Wisata belanja sebenarnya bukan hobi keluarga pelancong. Selain tak cukup uang untuk dihabiskan disana, kami rasa masih banyak hal menarik untuk dinikmati selain berbelanja. Tapi sesekali bergabung dengan teman untuk mengunjungi tempat-tempat belanja terkenal bisa menambah pengetahuan dan perbendaraan wisata kami. Maka ketika seorang teman mengajak Emak untuk mengunjungi beberapa factory outlet, Emak bersedia. Toh hari itu kami patungan beli tiket harian Schoener Tag NRW Ticket.

Hanya Emak ikut serta. Sebab ini acara belanja para ibu. Berempat total jumlah kami hari Sabtu itu. Cuaca agak mendung dan dingin. Tapi tak hujan, sehingga kami bisa menikmati acara hari itu. Adalah Noni, salah satu teman menjadi pemandu kami. Sebab belaiu sudah ahli dan sering pergi ke banyak factory outlet. Terutama yang berhubungan dengan baju dan mode pada umumnya.

Kami bertemu di Köln sebagai titik awl perjalanan. target pertama adalah Mexx di Korschenbroich. Dari Köln kami naik kereta menuju Düsseldorf. Disambung S-Bahn (kereta api juga) nomor 28 yang lewat Korschenbroich. Awalnya kami akan naik S-Bahn nomor 8. Ternyata tak berhenti di kota kecil tersebut. Perjalanan dari Düsseldorf memakan waktu kurang dari setengah jam. Dan kereta menuju kesana lewat setiap setengah jam sekali.

Posisi Mexx bisa ditempuh dengan berjalan dari stasiun Korschenbroich. Turun dari pemberhentian kereta, belok kiri menuju pusat desa, belokan pertama belok kiri. Mexx berada di satu kompleks pertokoan. Meski Korschenbroich secara umum terlihat sepi, tempat Mexx sendiri terlihat penuh mobil diparkir.

Tak banyak barang didiskon besar-besaran di toko ini. Kami berempat segera berpencar mencari kebutuhan masing-masing. hrga barang disini sekitar 30 hingga 50 persen lebih murah dibanding toko-toko mereka yang tersebar di banyak pusat perbelanjaan jerman. Kadang, jika sedang murah, bisa diskon hingga 70 persen dari harga normal, jelas Noni. Disini Emak hanya mendapat satu baju kaos panjang lengan. Sementara ynag lain juga sudah menenteng beberapa buah baju di tangan mereka.

Sejam lebih di dalam Mexx, berlalu hampir tak terasa. Padahal tokonya juga tak terlalu besar. Kami sempat berfoto di depan toko sebelum melanjutkan perjalanan menuju Esprit.

Dari Korschenbroich, kami mesti balik ke Düsseldorf. Dimana kami menumpang bus ke arah Ratingen. Dari depan stasiun Düsseldorf bus nomor 752 atau 754 bisa ditumpangi. Atau bisa jua naik kereta ke arah bandara Düsseldorf, lalu naik bus nomor 752 ke Ratingen. Agak lama kami di dalam bus. Lebih setengah jam. Sehingga sempat membuat kami harus berperang melawan kantuk.

Di halte Am Rosenkothen kami turun. Di daerah situ ada beberapa factory outlet sekaligus. Yang paling terkenal dan terbesar adalah Esprit. Selain itu ada pula Tom Tailor, S. Oliver dan Benetton. Namun FO terakhir agak jauh dari kompleks lainnya.

Dari luar, jendela kaca, bagian dalam Esprit terlihat sangat ramai. Untung tak ada antrian ketika kami masuk. Menurut satu informasi, di waktu-waktu liburan, kadang mau masuk kesana pun harus antri dulu.

Berderet-deret baju menanti untuk kami eksplor. Di sela-sela ratusan pelanggan lainnya. Noni berpesan agar berhati-hati memilih baju disini. Selain model agak lama, kadang ada barang cacat disini. Emak berjalan mulai deretan rak paling kanan sambil membawa kantung besar. Padahal belum tentu juga bakal belanja banyak. Meski telah didiskon rasanya sebagian besar koleksi mereka masih terlalu mahal harganya. Emak terus berjalan lambat. Meneliti baju-baju, mengamati orang-orang. Di pojok-pojok atau dipinggir, banyak orang tak sungkan membuka pakain luar untuk mencoba baju yang mereka sukai. Kabin-kabin untuk mencoba baju selalu penuh. Seorang petugas menghimbau para pelanggan agar tak meletakkan baju seenaknya di lantai atau melempar gantungan baju di tempat tak semestinya. Walau demikian, masih sangat banyak Emak perhatian orang dengan seenaknya melempar baju yang tak dikehendaki ke atas lantai setelah dicoba.

Koleksi Esprit didominasi oleh pakaian wanita. banyak orang memborong sepatu dan tas. Emak sendiri hanya menemukan satu baju atasan yangs esuai dengan selera dan kantong. Sekali lagi, satu jam tak cukup untuk mengeksplorasi isi factory outlet sebesar Esprit. gedungnya tak terlalu besar sebenarnya. Tapi koleksi mereka sangat banyak memdati deretan rak-raknya.

Puas dan capek di Esprit, kami duduk-duduk sejenak. Mengisi perut dengan sedikit bekal sebelum lanjut menuju S. Oliver. Letaknya tak jauh di belakang gedung Esprit. Disini suasana jauh terlihat lengang. Gedungnya tak terlalu bear. Koleksinya cukup lumayan. Kata Noni, blazer-blazer dijual murah di toko ini. Emak berakhir dengan menenteng satu baju kaos buat Bapak. Berjalan-jelan ke factory outlet bagus buat mata tapi tidak buat kantong.

Sebelum naik bus kembali ke Düsseldorf kami berempat sempat melongok sebentar ke Tom Tailor. Hanya satu dua menit. Sebab koleksi mereka teak terlihat terlalu menarik untuk dijelajahi.

One Comment

Leave a Reply

%d bloggers like this: