Jauh sebelum kenal yang namanya Globetrotter, Emak kenal sebuah toko perlengkapan outdoor bernama Unterwergs. Tokonya mojok di Domshof yang berpapasan dengan Jalan Violenstrasse. Jalan utama kota Bremen yang sering sekali kami lewati dengan tram. Dahulu kala.
Akan tetai meski sering lewat jalanan itu, kami tak jua masuk ke dalamnya. Walau pun menyukai aktifitas luar ruangan alias outdoor activity, masuk ke toko perlengkapannya, apalagi membeli belum jadi prioritas tinggi bagi keluarga pelancong. Sebagai keluarga mahasiswa, paling penting adalah ada uang buat bayar sewa apartemen dan asuransi bulanan. Serta bayar uang semesteran. Soal makan, menyesuaikan isi dompet saja. Di luar itu, tidak dianggap penting. hehe.
Di department store besar di Jerman seperti Karstadt dan Kaufhof biasanya ada bagian khusus perlengkapan outdoor. Ketika jalan-jalan ke kedua toko tersebut, tak jarang kami cuci mata di bagian ini. Nyobain tas punggung mahal nan keren. Yang katanya ergonomis dan relatif nyaman saat dipakai manggul berbagai alat perang kemping. Trus njajal sepatu atau sandal gunung. Harganya sama dengan jumlah belanja makanan kami sebulan. Beuhh…

Toko khusus barang-barang outdoor yang kami datangi adalah Globetrotter. Jaringan toko outdoor besar. Jumlah tokonya di seluruh Jerman seh gak terlalu banyak. Adanya di kota gede seperti Hamburg, Stuttgart, Bonn, Dresden, dan Köln. Salah satu toko terluas berada di Köln. Tepatnya di kawasan belanja Neumarkt. Ujian banget jikalau masuk ke toko satu ini. Bikin lapar mata. Untung saja, isi dompet tak sampai. Jadi mau gak mau kudu puas dengan cuci mata doang. Globetrotter Köln memiliki empat lantai. Lantai basement ada kolam renangnya. Bisa buat jajal peralatan diving serta kano, kayak, serta perahu karet. Terakhir, Emak ketahui bahwa kolam tersebut bahkan dipakai sebagai sekolah diving bagi anak-anak.
Di basement juga dipajang tenda, kursi lipat, tempat tidur, sleeping bag. Alat-alat pendukung berkemah. Sandal dan sepatu gunung ada di sebelahnya. Tempat in favorit banyak pelanggan. Orang mencobai sepatu dan sandal berbagai merek terkenal. Lalu berjalan di atas permukaan berkerikil atau berbatu yang dibuat khusus buat mencoba nyaman tidaknya sepatu atau sandal tersebut. Di lantai atas, makin banyak pilihan barang yang membuat mata melotot kagum. Pokoknya pecinta alam bakal kerasan deh di sini.
Dibandingkan dengan toko Globetrotter di Köln, toko Unterwegs di Bremen ini terlihat jauh lebih kecil. Cuma satu lantai. Akan tetapi, tetap saja kami penasaran ingin melihat-lihat isinya. Apalagi hari itu niat ngafe di sebuah warung kopi milik seorang asal Indonesia di dekatnya sedang tutup.
Awalnya seh mau ngeliat-liat isinya apa. Gak niat beli apa-apa. Akan tetapi, toko outdoor semacam ini, betapa pun kecil ukurannya, mampu meruntuhkan iman. Rata-rata, perlengkapan outdoor yang diperdagangkan di sini, termasuk barang bermerek.
Pertama masuk, sudah disambut tumpukan sandal gunung. Bentuknya sederhana, akan tetapi tampak elegan. Nyaman di kaki. Entah kalau dipakai jalan lama di gunung. Akan tetapi, dari bentuk dan bahannya yang lumayan empuk, sepertinya emang nyaman walau dipakai lama. Beda dengan sandal gunung Emak. Bermerek ‘Nyeker Man’. Alias gak ada mereknya. hehehe. Sandal punya Emak flat saja. Dulu mendaki gunung juga pakai sandal gunung biasa. Dipakai untuk mendaki Argopuro. Teman-teman malah banyak yang pakai sandal jepit.
Setelahnya ketemu dengan barang unik buat kemping. Bahkan ada kursi lipat yang ringan banget. Tapi berat di kantong. Lha harga kursi lipat itu diatas seratus euro. Sejeti lebih. Belum lagi bandana, trus organizer buat traveling, trus liat pisau-pisau keren (kata Bapak). Kesonoan lagi, ada alat dapur buat camping. Trangia, kompor gas, dan sebagainya. Eh, ngeliat espresso maker pula. Tinggal satu, kok mayan murah, seh. Ambil aja, deh.
tak jauh dari situ, berjajar jaket-jaket dan sweater outdoor. Bahannya lembut tapi hangat. Di pojok, berderet sleeping bag. Ada yang bisa digunakan di suhu ekstrem. Harganya juga esktrem, lah. Sebelum keluar, sengaja ngintip sandal gunung lagi. Eh, masih aja keliatan keren meski diliat berkali-kali.
Pas nyebrang jalan, lho ngeliat ada toko Unterwegs satu lagi. Ini bagian khusus barang-barang diskon. Mau gak masuk, ntar khawatir nyesel dan penasaran. Di sini kebanyakan jual jaket, baju dan celana. Ada pula seh sepatu dan pernak-pernik lainnya. Gak lama kami di dalam. Ada beberapa baju yang menarik perhatian. Akan tetapi, kami sedang tiska membutuhkannya.
Yah, lumayan lah bisa cuci mata sejenak di Unterwegs. Kalau harganya, kami tak tahu serta tak bisa membandingkan dengan toko sejenis. Akan tetapi, Emak perhatikan, jumlah pegawainya banyak, dan selalu siap bagi pelanggan yang mau konsultasi. Mungkin itu kelebihan mereka sehingga bisa bertahan sampai kini.
***
Toko Outdoor ‘Unterwegs’
Domshof 14-15
Bremen
0421 3365523
Aduh, sandal gunungnya mahal kah, mbak?
Sampai sekarang aku belum pernah beli sandal gunung karena di sini pun mahal harganya 😀
inget jaman2 SMP SMA, keren banget pake sendal gunung waktu itu dan buat jalan nggak capek krn konturnya menyesuaikan kaki.. *_*
@Mbak Rien: Buat aku lumayan mahal, Mbak. Paling nggak 50 euro sepasang harganya.
@Ima: Iyah ya, zaman dulu sandal gunung buat begaya.. 🙂
Mbak aku Naksir Sandal gunung yang coklat itu, Nggak terlalu kelihatan maskulin. Saolnya sandal gunung yang di Indonesia atau India kelihatan maskulin banget. Terkadang aku ingin terlihat feminim. hehehe Harganya sama ya… Mehong 🙁 Tapi kalau kualitasnya bagus, boleh lah.
@Zulfa: yoiii… lek nang kene lumayan akeh pilihan sandal gunung. Kari nari isi dompet. 🙂
Aih nama tokonya globetrotter. Cita2 aku itu mah 😀
@Zahra: tossss… cita2ku juga, nih… 🙂
Meskipun suka, terkadang aku takut untuk masuk toko perlengkapan outdoor gini mbak.. takut kalap, hahahaha…
@Mbak Dee An: emang Mbak. Toko kayak gini suka menggoncangkan iman… hehehe.
Aku juga suka banget sama “Unterwegs” (tapi yang di Münster) mba.. biasanya liat-liat aja ga beli..hihi..ga kuat harga-harganya :)) Cuma mampu beli botol minum yg murah 😀
@Tatat: yup.. Unterwegs punya beberapa cabang. Antaranya di Münster. Toss… sama, aku juga liat2 ajah hepi.. 🙂