Namanya traveling mestinya berhubungan ama yang namanya transportasi. Walau awalnya berencana sewa mobil di Bulgaria, kemudian kami lebih memilih menjajal transportasi setempat saja. Biar lebih seru petualangannya. hehehe.
Enam hari di negara Balkan ini, kami ke luar kota dua kali. Ke Biara Rila naik bus umum. Lalu ke Plovdiv naik kereta api. Keduanya menimbulkan kesan tersendiri. Sedangkan untuk mengitari ibukota Sofia, kami jalan kaki, naik bus, dan tram.

Sebelum terbang ke Bulgaria, Emak mencari berbagai informasi mengenai transportasi. Sempat terpikir sewa mobil setelah sampai di bandara. Apalagi menurut informasi di internet, menyetir di negeri ini relatif aman. Baik aman dari scam mau pun dari kondisi jalanannya. Kami sempat pengen menyetir hingga tepi Laut Hitam. Tapi lima hari efektif, kesana kemari kok terlalu hektik bagi kami. Mending santai tapi puas saja mengunjungi satu tempat.
Menurut ulasan beberapa situs, transportasi antar kota paling bisa diandalkan di Bulgaria adalah bus antar kota. Kereta api ada juga. Namun biasanya lebih lambat dan lebih jarang dibanding bus. Dan ada tempat yang hanya terjangkau bus.
Sampai di Sofia mau tengah malam, kami naik taksi. Tarif taksi tengah malam lebih mahal. Tapi masih terjangkau menurut kami.
Naik Bus ke Biara Rila
Setelah seharian puas ngiter-ngiter kota Sofia jalan kaki, keesokan harinya kami putuskan mengunjungi biara paling terkenal Bulgaria, Biara Rila. Sebuah pusat ibadah yang juga masuk dalam daftar warisan budaya Unesco. Kami selalu tertarik mengunjungi tempat-tempat yang masuk dalam daftar warisan budaya Unesco. Pasti ada sesuatu spesial sehingga mereka masuk daftar tersebut. Dan biara ini pastinya juga spesial. Apalagi situs-situs wisata dan buku panduan sangat merekomendasikan tempat ini. Termasuk dua buku panduan wisata pegangan kami.
Sebagian besar situs atau artikel yang Emak telusuri menyarankan orang atau menceritakan pengalaman kemari menggunakan jasa tur biro travel. Akses ke sana menggunakan transportasi umum jarang, katanya. Ikut tur memang praktis dan nyaman. Akan tetapi, ada harga ada rupa. Alias biaya yang dikeluarkan lebih besar.
Ada satu informasi terpercaya mengabarkan bahwa ada satu bus yang bisa mengantarkan orang langsung menuju biara. Hanya sehari sekali. Sampai di biara sekitar pukul 1 siang. Lalu balik ke Sofia sekitar pukul 3. Sebab kompleks biaranya tak terlalu luas, kami pikir, dua jam cukuplah untuk berkeliling.
Alina, host kami di hostel mencarikan informasi tentang terminal keberangkatan bus. Busnya tidak berangkat dari terminal utama Sofia. Melainkan dari terminal barat (Ovcha Kupel). Kalau dari hostel kami kudu naik tram dua kali. Artinya mesti bayar 8 leva. Kata Alina, mending kalian naik taksi saja. Paling juga bayar segitu.
Kami pun naik taksi ke Ovcha Kupel. Kena 7 leva. Kalau tarifnya gak jauh beda kayak gini, mending taksi yah. Terminalnya sepi. Waktu nanya tentang tiket di loket di dalam gedung terminal, katanya beli langsung di bus.
Bus datang kira-kira 5 menit sebelum jadwal. Sebuah minibus berkapasitas beberapa belas penumpang. Busnya lumayan nyaman. Bayarnya 5 leva per orang. Anak-anak bayarnya juga sama. Hari itu penumpangnya gak smapai penuh. Setengah lebih sedikit bangku terisi. Pemanas bus bekerja sangat baik. Sampai kepanasan.
Jam satuan siang bus sampai di Biara. Pukul tiga sudah balik lagi menuju Sofia. Cukuplah dua jam jalan-jalan di kompleks biara. Naik bus merupakan alternatif lumayan murah untuk mengunjungi biara ini. Tapi ingat. Hanya satu bus pp sehari. Perhatikan betul jadwalnya.
Naik Kereta Api ke Plovdiv
Seorang teman di hostel menyarankan kami naik kereta api saja ke Plovdiv. Buat anak-anak lebih nyaman katanya. Menurut beberapa informasi, kereta api Bulgaria tidak terlalu reliable.
Benar juga. Pengalaman kami naik kereta api dari Sofia menuju Plovdiv tak terlalu menyenangkan. Qodarullah. Memang ujian bagi kami, yah. Akan tetapi, ongkos kereta api memang jauh lebih murah. Apalagi anak-anak mendapat diskon khusus. Kalau diitung-itung hanya setengah ongkos naik bus.
Sebagian kereta apinya terlihat tua. Akan tetapi sepertinya mereka sedang investasi gede-gedean di kereta api. Banyak stasiun sedang direnovasi. Bisa jadi, keretanya bakal jadi lebih modern. Kami kena scam di stasiun ini. Ceritanya nanti ditulis tersendiri.
Transportasi Dalam Kota Sofia

Waktu pertama datang, dari bandara kami naik taksi ke hostel. Sekitar 10 euro. Tarif malam hari berbeda. Akan tetapi karena balik ke bandaranya siang. Kami naik bus ke bandara. Bandara internasional Sofia tak terlalu jauh dari pusat kota. Gak sampai setengah jam perjalanan.
Kalau di dalam kota, kami pilih tram atau bus kota. Ada juga pilihan metro (kereta api bawah tanah). Sebab halte metro mayan jauh dari hostel, kami lebih banyak naik tram. Baik bus kota atu tram tiketnya 1 leva sekali jalan. Jauh dekat sama saja. Ada juga seh tiket harian. Dan bulanan. Ganti tram atau bus, bayar lagi. Makanya kalu kudu gonta ganti moda transpor, naik taksi bisa jadi lebih murah jika naiknya berempat seperti kami. Halte dan nomor bus atau tram tertera di peta kota Sofia yang diberikan Alina. Jadi kemana-mana kami tinggal mengecek peta tersebut.
Beli tiket di sopir, tiketnya kecil dan tipis. Setiap kertas tiketmesti dicekrek. Mulanya kami gak tahu dicekrek kemana. Nyoba-nyoba verifikasi ke mesin dekat sopir, gak bisa. Lalu diajari seorang penumpang wanita. Cekrekannya kotak kecil di bagian atas. Di dinding samping tram. Cekrekan tiketnya lebih mirip pembolong tiket sebenarnya.
Kesimpulan Emak, transportasi umum di negeri ini lumayan bisa diandalkan, lah. Ada alternatif transportasi publik sampai ke pelosok sekali pun. Dengan harga yang relatif murah. Meski kita harus tetap betul-betul memperhatikan jadwalnya.
hehehe sistem cekrek tram nya kayaknya hanya warga lokal yang tahu, paling semua turis juga sama mbak, bingung gimana gunainnya.
Aku paling males klo jalan jalan trus harus ikut panduan wisata diantra kesna kemari, brasa jadi turis. dan bikin mood agak runtuh.
@Zulfa: he-eh, dapet infonya cuma dibilang kalau tiket kudu diverivikasi. Caranya? Ya kudu digoleki dhewe. hehe. There’s always a first time, jare…
Disana kayanya sedikit ya orangnya. Diliat dari foto stasiun kereta api sofia itu
@Bayu: yup, stasiunnya gede tapi sepi.
Stasiunnya lengah dan sepi ya, kalau di Indonesia bejibun manusianya hihihihi
@Titis: orang sini lebih suka naik bus… π
Inget filmnya Harpot aja mbak yang nganterin anaknya naik kereta menuju sekolah sihir Hogwarts.hhe
Naik kereta itu selalu ada cerita menariknya π
Seumur-umur belum pernah naik trem (eh apa yang di Hong Kong dulu trem juga ya? haha), cuma yang jalan di tengah kota gini yang belom.
@Wingga: kalau keretanya Harry Potter itu keren sangat… π
@Cek Yan: ada kota2 tertentu yang naik tram itu jadi things to do, seperti di Lissabon. Asli keren banget. π
[…] Rila banyak disarankan oleh situs-situs wisata Bulgaria dan dua buku panduan wisata yang Emak pinjam di perpustakaan kota. Dan, meski situs ini termasuk ramai dikunjungi, transportasi […]
mba mau tanya donk kalo ngurus visa ke bulgaria biar gampang gmn yah sama travel agency yg terpercaya kira2 boleh kasih infony ya…makasih mba ira
@Ani: kami ke sononya gak bikin visa lagi, Mbak. Karena udah punya visa Schengen.
Mba Ira , Karena pakai visa schengen , negara pertama kali dimasuki apa ? Lalu negara exit dr area schengen apa ? Makasih π
@Tze Asri: Kami tinggal di salah satu negara Schengen. Jadi keluar dna masuk BUlgaria dari negara yang sama. π