Jadwal traveling keluarga pelancong selalu disesuaikan dengan jadwal liburan anak-anak. Terutama anak yang masih sekolah. Di Jerman ini, susah minta izin dalam jangka waktu lama di waktu sekolah aktif. Kecuali untuk suatu hal yang dianggap urgent. Nah liburan sekolah di musim semi tahun ini bebarengan dengan bulan Ramadan. Bukan kali pertama kami liburan di bulan puasa. Saat puasa di musim panas, kami beberapa kali mudik serta liburan di Asia Tenggara. Dua tahunan lalu kami liburan ke Albania pun saat bulan Ramadan. Alhamdulillah senang-senang saja, meski menyesuaikan jadwal kesana kemari dengan waktu berbuka puasa.
Selama seminggu berada di Azerbaijan, waktu kami mostly dihabiskan di ibukotanya, Baku. Dua hari kami melipir ke Sheki, sebuah kota tua beberapa ratus kilometer dari Baku. Alhamdulillah menurut kami liburannya lancar, nyaman, menyenangkan, serta memperkaya pengalaman batin. Kami dilimpahi cuaca yang cerah selama di sana. Hanya sekali hujan deras, itu pun di malam hari ketika kami sudah tiduran di hotel.
Menurut info Wikipedia, mayoritas penduduk Azerbaijan beragama Islam, Syiah dan Sunni. Di Baku dan di luar Baku, banyak berdiri masjid. Besar-besar pula. Masjid Syiah dan Sunni dibedakan dari suara azannya. Kami bersembahyang di masjid Sunni maupun Syiah. Tidak pernah ada yang mempermasalahkan. Bahkan kami pernah numpang sembahyang di sebuah restoran. Mereka welcome2 aja.
Walaupun penduduknya kebanyakan muslim, suasana Ramadan tidak terlalu berasa di sini. Penjual makanan minuman makan seperti biasa. Pelanggannya pun banyak. Di pusat kota apa lagi. Orang terlihat makan dan minum di restoran seperti biasa. Kami hanya menjumpai beberapa orang yang berpuasa. Akan tetapi di toko-toko dan pusat perbelanjaan, sering ada Ramadan offer. Kayaknya ada diskonan juga menyambut Ramadan dan lebaran. Oh ya, beberapa rumah makan menawarkan menu buka dan sahur.
Makanan halal alhamdulillah ndak masalah di sini. Waralaba fastfood bahkan memasang logo halal. Yang lain ndak pasang logo halal, namun kalau ditanya katanya makannya halal. Kami pernah numpang sholat di Juma mosque Baku di Icheriseher. Menurut seorang ibu di sana, mereka menyediakan ifthar setiap hari. Sayangnya kami sudah mau lanjut perjalanan. Masjid lain nggak tahu juga apakah ada ifthar atau tidak.
Kami buka puasa dengan makan langsung di resto atau tempat makan cepat saji. Alhamdulillah rerata makanannya cocok di lidah. Entah karena puasa jadi apa2 enyak atau gimana. Buat sahur kami beli roti, buah, yoghut, kacang2an di supermarket. Dibikin praktis aja sih.
Kayak di Turki ya mbak, Waktu Ramadhan orang makan dan minum biasa saja di siang bolong, Kalau di negara Konoha , wah bisa digerebek disuruh nutup, hehehe. kapan kapan share makanan Azerbaijan
Dolan pas Ramadhn iki akeh tantangane, opo maneh musim panas. padahal banyak pahala juga apalagi kalau menelurusr jejak Islam atau berkunjung ek masjid masjid di negera lain, sembahyang. etc. Dibawa simple lan seneng wae