[Trip Keluarga ke Pulau Komodo] Menuju Labuan Bajo

This year it will be different

Yup, tahun ini kami mudik sekeluarga dalam suasana berbeda. Tak ada lagi mama dan papa Emak menyambut kepulangan kami. Mereka tiada setahun lalu. Hiks. Pulang ke kampung halaman, jadi garing dan sepi. Walau masih banyak sanak saudara yang menyapa.

Pengalaman naik NAM air
Pemandangan menuju Labuan Bajo

Waktu yang seyogyanya kami manfaatkan untuk menjenguk mereka, kami alokasikan untuk melakukan hal lain. Yakni mengunjungi destinasi keren di #WonderfulIndonesia. Sekaligus menyicil impian kami. Berkeliling tanah air beta. Inshaa Allah nantinya sembari mudik sembari mengunjungi tempat baru di Indonesia. Baru bagi keluarga pelancong.

Untuk perjalanan perdana kami, kami pilih destinasi yang sangat ingin dikunjungi anak-anak. Yakni Pulau Komodo. Sejak SD, saat pertama kali menonton film dokumenter mengenai komodo, atau Komodo waran dalam bahasa Jerman,  Embak ingin sekali pergi ke sana. Menyaksikan satwa langka yang hanya bisa kita temukan di Indonesia secara langsung. Satwa ini memang hanya bisa kita temui di habitatnya. Di Indonesia Timur. Keren toh, Indonesia kita ini.

How to Get to Komodo Islands

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk bisa mencapai dan menyaksikan komodo. Bisa lewat jalan darat, laut, maupun udara. Tapinya gak bisa murni darat. Soale kan terpisah pulau. hehe.

Kalau dari Jawa, bisa naik bus ke Denpasar, trus sambung bus dan kapal laut nyebrang ke Lombok, dan seterusnya. Atau bisa juga naik kapal laut milik PELNI hingga Labuan Bajo. Jadwal dan nama kapalnya silakan cek langsung ke situs mereka. Pilihan lainnya adalah Living on Board. Naik kapal laut khusus yang berangkat dari Bali, Lombok, yang memiliki program tur ke Pulau Komodo. Kapal semacam ini lumayan banyak ditawarkan, dan harganya juga lumayan mahal. Sebab pesertanya kebanyakan orang asing dan jangka waktu bepergiannya pun lama. Mereka mampir ke destinasi lain sepanjang perjalanan.

Karena keluarga pelancong punya waktu terbatas, maka kami pakai jalan udara. Terbang dari Bali ke Labuan Bajo. Disambung sewa kapal setelah sampai di sana. Mulanya kami ingin naik pesawat langsung dari Surabaya – Bajo. Akan tetapi, selain harganya lebih mahal, rata-rata pesawat transit di Denpasar. Jadi mending kami naik travel dari jember ke Denpasar, minta langsung diantar ke bandara Ngurah Rai, lanjut terbang ke Bajo.

Kalau ceki-ceki di internet, seh, lumayan banyak pilihan pesawat dari Denpasar ke Labuan Bajo. Ada Lion, Garuda, NAM Air, KalStar. Ada yang pakai pesawat agak kecil dengan baling-baling. Ada yang pesawatnya lumayan gede.

Kami pilih yang jadwalnya paling sesuai, yakni NAM Air. Tarifnya sekitar 1,5 juta rupiah per orang. Pergi pulang DPS – Bajo. Katanya seh harga segitu emang normal. Gak mahal dan gak murah.

Berangkatnya dari Denpasar sekitar tengah hari. Pas baliknya sore. Berangkat dan balik pakai NAM dua-duanya delay. Yang pertama delay sekitar setengah jam. Pas baliknya sekitar dua jam. Masing-masing penumpang dapat sekotak kue di Bajo. Untung Bajo – Denpasar gak lama. Sekitar sejam penerbangan saja.

Tiba di Labuan Bajo

Untuk trip komodo kali ini, kami sengaja santai. Cuma pesen tiket pesawat pp Denpasar – Bajo saja. Selebihnya, go show. Gak pesen hotel, gak nyari kapal buat disewa selama di sana. Tapi Emak sudah punya ancer-ancer harga kapal sewaan. Rencana nanti ngeteng aja kalau susah dapat kapal. Nyari kapal yang bisa disewa harian.

Buat semua yang gak mau pusing dan ribet nyari-nyari info kapal dan trip Komodo sih sekarang gak perlu khawatir. Ada beberapa trip dan tur keliling Taman Nasional Komodo ditawarkan melalui internet. Tinggal bikin perbandingan harga serta service-nya ajah.

***

Bandara Komodo Labuan Bajo
Bandara Komodo yang cakep

Alhamdulillah perjalanan keluarga pelancong lancar. Dari jendela pesawat Emak memperhatikan alam Nusa Tenggara Barat dan Timur yang cakep. Ada bukit-bukit. Tapi sedikit pepohonan tinggi seperti di hutan hujan tropis. Pantai-pantainya putih dan sepi. Air lautnya biru. Duhhh memanjakan mata banget.

Di Bajo, kami disambut mendung dan hawa hot. Pas sampai di bandara Bajo yang katanya baru dan tampak cakep, kami tak langsung nyari taksi. Foto-foto dulu di luar berlatar belakang gambar komodo.  Lalu duduk-duduk dulu di dalam bandara. Sambil ngadem. Sama nyari-nyari info di internet. Taksi resmi dari bandara mau pun taksi di luar banyak. Memanggil-manggil calon pelanggan.

Pas di situ kami mengajak kenalan sebuah rombongan yang juga sedang duduk-duduk. Dengan pedenya nanya-nanya mereka mau kemana. Tujuannya mau ngajak share cost. Sapa tau yang mau dikunjungi sama. hehehehehe. Alhamdulillah dari peristiwa ini, keluarga pelancong jadi dapat teman-teman baru dan aneka pengalaman seru. Kami pun jadi punya barengan selama eksplor beberapa tempat di Labuan Bajo dan Pulau Rinca, serta beberapa tempat asyik lainnya. Ditunggu kisah serunya, yah!

***

Baca juga: Island Hopping di Taman Nasional Komodo 

Baca juga: Trekking Seru Pulau Padar

9 Comments

  • Sejak beberapa kali mudik yang lalu.. Pulau komodo sudah masuk dalam wish list tapi gak pernah kesampaian hiks..hiks.. Mugo2 akhir tahun iki iso kelakon mbak.. Suwun infone mbakyu.. ????

  • ira

    @Cek Yan: aamiin… semoga suatu saat sampai di Palembang. Pokoke semua propinsi kudu dikunjungi oleh keluarga pelancong. Inshaa Allah… 🙂

    @Mbak ELlys: podho2, Mbak. Moga tahun iki keturutan, yooo. Uapikkk Mbak daerah kono…

  • Asik banget mbak Ira akhirnya kesampaian jenguk Komodo. Aku sudah pingin dari dulu tapi belum kesampaian hiks. Masih terhalang oleh biayanya yang mahal. Masih nabung dulu dikit-dikit, tapi ga jadi bukit nih kepake buat jalan yang dekat2 terus 😀

    Trims info rute dan transportasinya mbak. Jadi catatan buatku. Masih nyari temen jalan dulu buat ke sana.

    Tahun depan moga bisa jalan bareng lagi ya mbak. Jelajah Sumatra..

Leave a Reply

%d bloggers like this: