oleh Feronica Luttmer
27 Mai – 06 Juni 2004
Liburan di Venezia sangat menyenangkan. Pemandangan di sini sangat indah. Kota ini di kelilingi oleh beberapa kanal. Sebaiknya sich kalau liburan ke sini tidak di musim penuh dengan turis, karena akan sempit sekali dan mahal.
Waktu itu kami liburannya akhir bulan Mai sampai awal Juni gitu. Udaranya lumayan enak dan tidak terlalu penuh dengan turis. Sebenarnya kami tidak hanya liburan di Venezia, tapi juga Gardasee dan Verona. Ini hanya cerita kami waktu di Venezia saja.
Kami berangkat liburan dengan naik mobil dan bermaksud kemping. Tinggal di hotel di venezia itu mahal. Oleh karena itu alternatif yang terbaik adalah kemping. Tempat kempingnya terdapat di Punta Sabbioni seberang dari kota Venezia. Kota Venezia dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 45 menit dari Punta Sabbioni dengan perau motor.
Bagi yang terbang ke Venezia, dapat juga menyebrang ke Punta Sabbioni untuk menginap di sana. Waktu itu banyak juga orang Italia yang berlibur ke Venezia dengan naik mobil kemping menginap di daerah Punta Sabbioni, tapi tidak tinggal di kompleks perkemahan. Padahal tempat mereka parkir itu di larang parkir, tapi tetap aja mereka cuek. Malah memancing serta langsung panggang ikan disana.
Dari tempat menginap/kemping menuju pelabuhan perahu motor tak jauh. Sekitar 15 menit berjalan kaki. Harga sewa tenpat kemping saat itu 21 euro semalam. Orang bisa juga menyewa bungalow berpendingin jika mau.
Untuk transportasi, yang umum biasanya orang naik perahu motor. Fungsinya mirip bus, namun berjalan di atas air. Ada halte-halte pemberhentiannya juga. Saat itu satu orang harga tiketnya 6 euro pp. Tiket 24 jam harganya 10,50 euro per orang. Ada juga tiket untuk 3 dan 5 hari.
Di Venezia ada dua stasiun kereta api. D pulau (Stasiun Santa Lucia) dan di daratan (Stasiun Venezia Mestre). Dari Santa Lucia ke Mestre bisa naik kereta api dengan tarif saat itu 1 euro per orang. Awalnya kami membeli tiket pp saja. Dan waktu itu agak telat menyeberang. Ternyata satu hari berkeliling Venezia sambil berjalan kaki, membuat badan pegal dan tak semuanya bisa dilihat. Besoknya kami membeli tiket 24 jam sehingga bisa berkeliling naik bus air/perahu motor.
Banyak orang kemping sambil membawa kanu atau perahu kecil sendiri. Dari sana, mereka mendayung hingga Venezia. Kadang kami lihat, saking penuhnya satu kanal dengan perahu dan gondola, sampai-sampai bertabrakan. Saat satu perahu dikayuh mundur, pengayunya tidak melihat ada satu gondola mau lewat. Pengemudi gondola marah-marah. Belum lagi ditambah bus atau taksi air. Kalau musim panas, pasti suasananya lebih ramai. Kanal juga pasti lebih ramai oleh turis yang membawa perahu sendiri.
Gondola adalah perahu tipikal di Venezia. Dikayuh mengelilingi kanal oleh pengmudinya. Harganya tak murah mesti tawar menawar dulu sebelum naik. Saat itu harganya sekitar 62 euro utuk 50 menit (maksimal 5 orang). Kami tidak naik, sebab menurut kami terlalu mahal.
[…] (Sambungan dari sini) […]
Mbak ira,,apakah objek wisata di indonesia juga sudah di kunjungi semua?kapan ya, saya bisa memiliki pengalama seperti mbak Ira hehehe
di Indonesia baru ke Jawa ama Riau saja. Semoga suatu saat bisa keliling Indonesia juga. aamiin…