Venezia di Italia (2)

(Sambungan dari sini)

oleh Feronica Luttmer

Tempat yang kami kelilingi :

– Alun-alun Markus ( Markusplace ) merupakan jantung kota. Kita di sini juga bisa foto waktu kita kasih makan burung merpati, tinggal beli makanan burung aja, aku sich cuma numpang mejeng aja.

– Basilica di San Marco (Gereja Markus). Kita dapat masuk ke sana setelah kita membayar tiket masuk. Hanya saja waktu itu kami tidak masuk karena antriannya panjang sekali. Kami berfoto-foto saja dari luar. Gereja ini mempunyai 3 bagian muka gedung, dimana 2 tingkat utama penuh dihiasi dengan mosaik.

– Palazzo Ducale (Dogenpalace), Bangunan kedua ini berhubungan dengan Gereja Markus melalui Porta della Carta yang merupakan jalan masuk ke halaman istana. Harga tiket masuk di sini waktu itu 9,5 € . Bangunan ini merupakan karya utama peralihan corak antara Gotik dan Renaissance. Bangunan ini juga merupakan symbol dari kekuasaan, kekuatan serta kecantikan negara Venezia. Sayangnya kita juga tidak masuk ke sini selain mahal itu antriannya panjang banget. Padahal waktu itu belum musim turis banget, gimana waktu musim turis ya?

– Campanile, merupakan menara dari Gereja Markus. Di Venezia menamakannya tuan rumah. Menara ini merupakan kekuasaan dan simbol dari Republik. Sebagai penghargaan dapat di lihat dari Patung Malaikat agung Gabriel sejak 1517 yang berada di ujung menara yang menaungi tempat ini. Menara gereja Italia selalu dibangun untuk menyesuaikan bagian dari gereja dan seharusnya sebagai keuntungan dari Venezia. Ketika 14 juli 1902 Menara ini runtuh, untungnya cuma di depan menara. Pada tahun 1903 – 1912 di bangun kembali seperti semula. Dari atas menara ini kita dapat melihat pemandangan sekitar kota dan laguna.

– Jembatan Rialto, Jembatan ini di bangunan untuk menghubungi antara kanal, pertama kali di bangun dari kayu. Jembatan ini runtuh karena keberatan penonton di atas jembatan ini, ketika itu ada prosesi pernikahan. Jembatan ini akhirnya di bangun dari batu. Jembatan ini merupakan jembatan pertama di Venezia. Waktu kita di sana, ada satu pasangan pengantin dari Inggris yang menikah di Venezia dan mengambil foto di atas jembatan Rialto ini.

– San Giorgio Maggiore, Gereja ini terletak di pulau sebrang Venezia. Dengan tiket 24 jam kita bisa ke sana dengan bus air. Gereja ini di bangun dari batu kapur. Di dalam gereja ini bagus sekali, hanya saja untuk ke atas menaranya kita mesti bayar tiket masuk.

Lebih baik kita juga berjalan kaki untuk keliling sekitar Venezia, dengan begitu kita bisa banyak menemukan beberapa bangunan tua di sekelilingnya. Dengan melewati beberapa gang kecil yang mengelilingi Venezia.

– Lido, untuk orang Italia yang tinggal di pulau ini tidak dapat di katakan sebagai Venezia. Bagi penduduk Venezia, pulau ini digunakan untuk berjemur di pantai di depan rumah. Di pulau ini kita dapat menemukan gubuk atau rumah kayu kecil yang terletak di pantai. Bangunan ini di gunakan di waktu musim panas, harga untuk menyewa bangunan ini ternyata tidak murah. Kami mengelilingi pulau hanya dengan berjalan kaki. Tidak semua di pulau ini kami lihat. Kami juga berjalan-jalan di pantai.

– Murano, dengan naik bus air lagi kita ke pulau yang terkenal sebagai pulau dengan kesenian membuat beragam bentuk souvenir atau hiasan dari gelas. Kita dapat melihat pabrik yang sedang membuat kelereng dari gelas. Pulau ini hanya di huni oleh para seniman karena dulunya administrasi negara Venezia takut dengan bahaya kebakaran dari panasnya oven gelas serta takut negara lain mencuri teknik membuat gelas ini. Dulu tidak semua dapat menyingahi pulau ini.

– Burano, pulau ini seperti murano di huni oleh para seniman, hanya saja pulau ini untuk para pengerajin seni rajutan renda.

Bagi yang ingin melihat karnaval topeng Venezia, sebaiknya di akhir bulan Februari berlibur di sana. Aku ada cerita lain juga, bagi yang ingin duduk minum kopi atau es di restaurant di daerah alun-alun Markus dengan orchestranya. Kita nantinya mesti bayar juga biaya untuk mendengar musik orchestra tersebut. Sebaiknya duduk di tangga sekitar alun-alun, gratis

2 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: