Lima hari di Sarajevo, rencana perjalanan kami sangat padat. itu pun sudah dikurangi beberapa. Demi kenyamanan bersama. Kadang anak-anak malas ikut ke museum. Memilih tinggal di apartemen. Nonton televisi atau menggambar.
Emak dan Bapak sampai mikir mau memperpanjang kunjungan ke Sarajevo dan membatalkan pergi ke #Serbia. Kami pengen juga ke desa Lukomir. Sebuah desa di atas gunung. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, mending kami rencakan untuk mengunjungi Bosnia lagi di masa depan. Maunya musim panas ajah. Sekalian #kayaking di #SungaiNeretva.
Hari itu, kami mau main ski lagi di #Bjelasnica. Satu resor ski dekat Sarajevo bekas arena Olimpiade Musim Dingin 1984. Sehari sebelumnya kami main di Jahorina. Sebagian saljunya mencair. Sebab cuaca lumayan hangat di #Jahorina. Padahal di Sarajevo-nya sendiri, kabut selalu menemani dan suhunya dekat-dekat titik beku air.
Rame juga mobil ke arah Bjelasnica. Mungkin karena weekend dan warga kota ingin melarikan diri dari kungkungan kabut tebal. Sampai atas, kecewa, yaaa, saljunya cair. Lokasi main skinya tutup. Akan tetapi, ramai sekali mobil parkir. Udah kayak desa wisata suasananya. Orang-orang jalan-jalan di pertokoan. Atau duduk-duduk sambil jajan di kafe.
“Iya tutup, nih. Saljunya tipis,” kata seorang petugas parkir, sewaktu kami bertanya.
Kami pilih balik arah. Jalan-jalan ke Sarajevo aja. Mampir ke #MuseumTunnel ama #VreloBosne. Jalannya searah ini.
Vrelo Bosne direkomendasikan oleh banyak situs informasi wisata Sarajevo. Salah satu things to do atau must visit. Saat pertama ke Bosnia, kami juga mampir bentar kemari. Waktu itu dingin banget. Gak mau lama-lama, beku ujung jari tangan dan kaki. Tapi viewnya bener2 winter wonderland. Keren banget. Emak berharap dapat merekam view serupa.
Mengggunakan petunjuk GPS dari hape Bapak, kami sempat kesasar di negeri antah berantah. Lewat jalan di tengah-tengah hutan dan di padang rumput. Sepi banget. Duh, yang bener aja ini #gps. Lalu kami masuk ke pekarangan kantor atau rumah orang. ketemu ama penggembala kambing. Ada mobil lewat, kata Pak Sopirnya, kami salah jalan.
Pas ketemu jalan yang sesungguhnya, Emak melongo. Menyaksikan sebuah jalan dengan pohon tinggi di kanan kirinya. Bagian atasnya tertutup salju. Sesekali ketemu orang bersepeda atau berjalan berdua bergandengan tangan. #ngiri. Asli emang romatis banget di jalan ini. Waktu browsing internet, alley ini emang terkenal. Dalam bahasa setempat disebut #VelikaAleja (the great lane). Jalan sepanjang kira-kira 3,5 km. Pohonnya sebanyak 3.000 pohon chestnut. Berusia lebih dari 100 tahun. Konon, salah satu aktivitas wajib di sini, kudu naik kereta kuda. Beneran, menjelang pintu masuk kompleks Vrelo Bosne, ada satu kereta kuda sedang mangkal.
Asal Nama Bangsa Bosnia
Vrelo Bosne, sebuah kompleks cagar alam, lokasinya di luar kota Sarajevo. Tepatnya di daerah Illidza. Sekira 15 km dari Sarajevo. Tidak ada transportasi publik langsung dari Sarajevo kemari. Namun pelancong bisa naik tram nomor 3 dari pusat Sarajevo ke Illidza. Disambung taksi. Atau taksi langsung dari Sarajevo.
Di tempat parkir udah ada tukang taksi. Kalau mau parkir gratis bisa parkir agak jauh dari pintu masuk. Di jalan Velika Aleja. Kami menghitung receh. Belum ngambil duit Bosnia lagi. Syukurlah cukup buat parkir sejam plus tiket masuk kompleks Vrelo Bosne. Murah aja. Orang dewasa, 2 mark Bosnia. Anak-anak satu mark. Siang itu, agak sepi pengunjungnya. Yaaa, dingin-dingin kayak gini, enakan selimutan di atas kasur, kali.
Kompleks ini luasnya lebih dari 600 hektar. Kami hanya keliling bagian depan. Dekat pintu masuk. Tempat ini tempat refreshing favorit warga Sarajevo. Enak banget pastinya kalau musim panas di sini. Banyak bangku-bangku taman. Viewnya tak kalah menarik. Air dari sumber mata air Sungai Bosna dilirkan ke sungai kecil. Di atasnya dibangun jembatan kayu. Romantis.
Bosne adalah asal nama Bosnia. Sebuah sungai yang mata airnya terpancar dari kaki Gunung Igman. Air bening mengalir deras. Di musim dingin membentuk kabut tipis di atas permukaan kolam. Di mana angsa diam atau berenang pelan. Dulu anak-anak pernah nyemplungin jari ke kolam tersebut. Di musim dingin. Gak beberapa lama nangis-nangis, tangannya terasa beku.
Kompleks ini memiliki hotel dan pemandian air panas. Hotelnya pernah dikunjungi Franz Fedinand dan istrinya ketika ke Sarajevo. Ada tempat bermain anak, sarana olah raga, serta tempat makan. Semoga saja ada rezeki kemari lagi di musim panas. In shaa Allah.
***
Vrelo Bosne
- Ilidža, 71000 Sarajevo
- + 387 33 624 990
- vrelo.bosne@bih.net.ba
- www.zppks.ba
- Buka tiap hari
How to get there:
– Naik taksi langsung dari Sarajevo
– Naik tram nomor 3 dari Sarajevo ke Illidza, sambung naik taksi.
Fotonya banyak euiii dan cakep cakep. Pingin duduk santai , nggak jelas, ditengah pepohonan chesnut.
Next time jangan gunakan GPS teknologi aja mbak, gunakan GPS sesungguhnya, Gaul Penduduk Setempat. hehehe
aduh.., selalu bikin ngiler deh mbak, baik catatan perjalanannya, maupun foto-fotonya. jadi penegn,suatu waktu bisa ke sana..
suka foto jalanan yang ada pohonnya. sepi dan damai…
@Zulfa: yoi… kudu akeh2 gaul iki… hehehehe
@Mbak Reni: inshaa Allah bakal sampai ke sini, Mbak… Makasih sudah mampir, ya…
[…] Montenegro termasuk bagian Yugoslavia. Saat perang Bosnia, ia berkongsi dengan Serbia. Menyerang negara bagian lain yang ingin memisahkan diri. Montenegro […]