Wareg di Warung Lalapan Wader Sundari Jember

Sudah terbayang lezatnya, kan?

Khazanah pengetahuan Emak tentang kuliner Jember sangat minim dan bertahun-tahun itu-itu saja. Apalagi sempat tidak mudik dua tahun berturut-turut akibat pandemi, pengetahuan minim semakin ndelosor. Kalau sedang berada di kampung halaman, palingan sobo ke Bakso Solo, Pujasera Jl. PB Sudirman, Sate Kambing Al-Huda, Soto Ayam di Pasar Tanjung buka malam hari, sesekali makan di Gudheg Lumintu, Tahu Campur Lamongan, seafood-nya Cak Sis. Kadang pesen Nasi Bebek lewat aplikasi. Pernah makan pecel Linggarjati. Selebihnya beli nasi pecel atau nasi jagung di pasar dekat rumah, beli Bakwan Malang alias tik tok yang lewat dekat rumah, atau dikirimi makanan serta makan di rumah saudara dan handai taulan.

Nah, alhamdulillah ketika mudik kemarin, khazanah pengetahuan Emak tentang kuliner Jember bertambah satu. Seorang kawan mengajak Emak ke warung ini. Warung dengan vibe unik. Asri, dan makanannya lezat-lezat, Warung Lalapan Wader Sundari.

Lokasinya Emak ndak mudheng mulanya. Kami masuk dari daerah Slawu. Ternyata dari Perumnas Patrang hanya sekitar 10 menit saja, tidak sampai 5 km. Tepatnya ia berada di Jalan Manyar 70. Di dalamnya terdapat tempat parkir lumayan luas buat beberapa mobil dan sepeda motor.

Pertamanya kami mau duduk lesehan. Udah ngambil beberapa tikar buat alas lesehan, namun kemudian milih duduk-duduk di bangku di gazebo. Warung satu ini terdiri dari beberapa space. Untunglah warungnya sedang tidak ramai sekali, sehingga kami masih bisa memilih tempat duduk sesuai keinginan. Di dekat kami duduk rombongan anak mahasiswa sedang bermain games bersama.

Emak suka nuansa tempat ini. Luas, lega, lapang, asri. Tanamannya terlihat terawat. Mereka memiliki musholla. Toiletnya pun bersih. Kami berenam, dan Emak lupa kami pesan apa saja. Yang jelas ada ayam goreng lalapan dan ikan wader goreng. Ikan Wader adalah ikan air tawar. Kecil-kecil seukuran kira-kira dua jari tangan. Rasanya di Bondowoso dahulu ada warung wader goreng terkenal.

Makanan datang tidak terlalu lama. Bakul nasi berisi nasi hangat mengebut dan teman-temannya sangat menggugah selera. Perut lapar menambah semangat kami untuk segera menyendok beberapa centong nasi ke piring. Sambelnya joss. Ada sambal kacang dan sambal terasi. Ayamnya pun pas, ndak terlalu kering menggorengnya. Wuihhh, kayake kalau ke Jember mesti ke sini lagi, dah. Berdasarkan informasi daring, makanan mereka bisa dibeli lewat aplikasi online. Datang langsung pastinya lebih maknyus.

Leave a Reply

%d bloggers like this: