Wisata Snorkeling di Pulau Menjangan

Snorkeling di Menjangan
Pura Ganesha

Lanjutan Kisah Perjalanan Menuju Pulau Menjangan

Rombongan kami memilih mengakses Pulau Menjangan dari Banyuwangi. Kami menginap di hotel Watudodol. Tak jauh dari pelabuhan Gran New Watudodol, tempat perahu menuju Menjangan bertolak keesokan paginya.

Tentang hotel Watudodol, telah Emak tulis ulasannya di blog ini. Sebuah hotel nyaman. Dekat dengan laut dan memiliki kolam renang. Jika kemari bersama para krucil, pasti mereka maunya tinggal di hotel saja. Tak perlu kemana-mana. Tempat pas untuk bersantai bersama keluarga.

Untuk kepergian kami ke Pulau Menjangan, Mbak Rien sudah mengurus semuanya. Kami ikut tur. Agar lebih praktis. Dalam paket tur sudah termasuk makan pagi, makan siang, biaya masuk taman nasional, asuransi, serta snorkeling ke Menjangan dan Tabuhan.Karena share cost biaya paket ini bisa berubah-ubah. Semakin banyak orang yang ikut dalam rombongan, semakin murah.

Salah satu penyedia kapal menuju Menjangan adalah Bangsring Boat. Menurut fan page-nya di satu media sosial, pelancong perorangan, bisa datang pagi-pagi ke pelabuhan Grand New Watu Dodol. Lalu gabung dengan pelancong lainnya. Kalau rombongan, bisa langsung sewa perahu rame-rame dengan sistem share cost.

Menurut janji operator tur, pagi-pagi sebelum pukul 6 kami mesti siap-siap. Katanya bakal dijemput di hotel. Emak sudah siap pakai baju renang muslimah dari hotel. Biar enak gak perlu ganti baju, bisa langsng nyebur. Sampai agak siang, belum ada kabar juga. Kami putuskan sarapan di hotel saja. Ketika sarapan, sekitar pukul 8 lebih, baru penjemputnya datang. Kami pun naik mobil menuju pelabuhan Grand New Watudodol.

Sampai di sana, gak langsung berangkat. Mas yang semestinya memandu kami belum tiba. Katanya masih dalam perjalanan. Naik bus. Katanya beliau kecopetan, trus sopir busnya ditilang polisi. Apes bener. Mau tak mau kami menanti dekat sebuah warung. Sambil menunggu, kami dipersilakan pilih-pilih alat snorkeling dan pelampung dahulu.

“Pilih fin-nya harus yang benar-benar ngepas di kaki,” kata Bapak yang menata semua peralatan tersebut.

Akhirnya Emak pun mendapat fin dan alat bantu pernapasan yang sesuai. Baru agak siangan kami berangkat. Mundur tiga jam-an dari jadwal semula. Sebel? Tentu saja. Untungnya perginya dengan orang-orang menyenangkan.

Kami pasang jaket pelampung melepas sepatu. Siap-siap naik ke perahu motor. Angin mulai berhembus kencang. Tak mudah bagi perahu merapat ke pantai agar kami gampang naiknya. Mau naik saja perlu perjuangan. Karena perahu ini bergoyang kencang dihantam gelombang. Sejam-an perjalanan menuju Pulau Menjangan kami lalui dengan bergoyang-goyang terombang ambing ombak.

Kami bersembilan di atas kapal. Lima emak-emak. Dua orang pemandu dan dua temannya. Kedunaya juga bisa ikut memandu. Hati Emak agak khawatir di perjalanan. Namun hanya bisa berdoa. Pengendali perahu sesekali menyuruh kami pindah duduk agar perahu lebih seimbang. Eh tapi karena ngantuk, Emak masih bisa tertidur di atas kapal.

Spot Snorkeling Sekitar Menjangan

Alat snorkeling
Spot pos 2, spot snorkeling terbaik Menjangan

Hari itu kami mengunjungi 3 spot snorkeling dan mendarat di Pulau Menjangan. Jika mau ke pura di Menjangan bisa juga. Tinggal nego sebelumnya dengan operator tur. Akan tetapi, karena baru pertama snorkeling dan takut, Emak hanya ikuta menyelam di spot terakhir. Spot pertama nyobak tapi gelagepan pakai alat snorkeling. Spot kedua cuma ngeliatin Mbak Andrie berenang ke sana kemari seperti manusia ikan. Bikin ngiri.

Pas sampai di spot pertama dan kedua, Emak kaget. Ternyata daerah tersebut rame yang snorkeling: Kebanyakan oranga sing. Mereka menyewa perahu-perahu yang mirip dengan yang kami tumpangi. Ternyata daerah ini emang spot snorkeling favorit turis.

Spot-spot snorkeling tersebut ada namanya. Spot pertama dinamakan Spot Mangrove. Mungkin karena deket hutan-hutan mangrove Pulau Menjangan. Perahu kami tak berlabuh di tepi pantai. Agak jauh dan agak sepi biar gak perlu tabrakan sama pe-snorkel lainnya. Kata teman-teman yang nyelem sih pemandangan bawah lautnya bagus. Foto-foto dari kamera Mbak Andrie jadi bukti. Hiks, sementara Emak latihan pernapasan pakai alat snorkeling dulu.

Spot berikutnya, Spot Pos 2, kabarnya spot snorkeling terbaik di Menjangan. Ya, belum nyelem juga, ya Emak cuma bisa membayangkan saja bagusnya gimana. Di antara kami berlima, hanya Mbak Andrie yang nyelem di spot 2. Zulfa, celana renang muslimahnya robek. Mbak Rien dan Taro kedinginan.

Hari sudah siang. Kami pun ishoma di Pulau Menjangan. Namanya berasal dari hewan Menjangan yang banyak menghuni pulau ini. Waktu kami makan eh, ada satu ekor menjangan mendekat. Imut banget. Pas kami di sini, angin bertiup kencang sekali. Sampai kami kesulitan nyari tempat yang bebas hembusan angin. Sayangnya gak nemu tempat tertutup yang bisa kami akses.

“Bungkus makanannya nanti dibawa pulang lagi ya, Mbak!” pesan seorang pemandu kepada kami sebelumnya.

Snorkeling dengan baju renang muslimah
Terpesona keelokan Menjangan

Yap, melihat sekilas kondisi tempat pemberhentian di Pulau Menjangan ini, kami agak prihatin. Banyak sampah bekas makanan berserakan. Ada pula sisa-sisa pembakaran. Kami senang sekali diingatkan oleh pemandu untuk tidak membuang sampah seenaknya di pulau yang masih dalam bagian cagar alam ini.

Di spot 3, Coral Garden, barulah Emak beraksi. Setelah belajar bernapas pakai alat snorkeling, trus nyebur sambil pegangan tangga kapal, Emak pun mulai memberanikan diri berenang. Wuih, tak sesulit bayangan Emak sebelumnya. Asal sudah bisa menggunakan alat napasnya, maka kita tinggal berenang menggunakan pelampung saja. Alhamdulillah selama menyelam, alatnya sama sekali tidak lepas.

Duh nyesel deh. Ngeliat pemandangan bawah laut begini bagusnya. Laut sudah mulai surut dan spot di sana relatif dangkal. Emak bisa melihat terumbu karang, palung-palung laut yang tidak begitu dalam. Berwarna-warni memanjakan mata. Mereka bergerak mengikuti arus. Melambai-lambai.

Sekali dapet asyiknya snorkeling langsung deh ketagihan pengen snorkeling lagi. Tapi lain kali kudu sama keluarga. In shaa Allah.

9 Comments

  • Duh potoku dan simbok Kajol mejeng di blog kece ikiii. Huaaa kereeen potonya cakeeepp!:D *kedip2 ke simbok*

    Seneng deh bisa snorkeling bareng. Seru. Next time lagi ya ^^

  • aku terpesona sama “kemolekan” yang pakai gamis pink itu mbak. coba tunjukkin wajahnya. hehehe pasti itu mbak yang bajunya renangnya robek, bilangin mbak sama si Zulfa, ojok kakean biyaya an. hahaha

    Alhamdullilah ya mbak, kahitnya snorkling juga. yuk!!! snorkling lagi. tanpa adegn baju renang robek. :))))

  • ira

    @Taro: yoii, aku seneng banget poto iki. Mangkane takpajang.

    @Zulfa: in shaa Allah snorkeling manehhh.

    @Mbak Rien: alhamdulillah kemarin menyenangkan banget. ya… Pengen lagi.

    @Ima: Bisa naik kereta api dari Yogya ke Banyuwangi, Ma. NGinepnya di Banyuwangi saja.

    @Mbak Dee An: hehehhehe…. yuk kapan2 barengan, Mbak..

  • ira

    @Denutaftazani: Kalau gak salah seorang 350 ribu. Udah termasuk makan siang. Tapi kami waktu itu pakai private trip. Gak bareng sama rombongan lain.

Leave a Reply

%d bloggers like this: