Kisah Karnaval di Jerman

sindoweekly-140313Nyaris lima tahun tinggal di daerah dekat Rheinland di Jerman, baru kali ini kami tak bepergian ketika terjadi pesta besar-besaran di wilayah ini. Ya, karnaval adalah pesta terbesar dalam setahun yang diadakan orang di sebagian Jerman. Khususnya di daerah Rheinland seperti Düsseldorf, Koblenz, Mainz dan Köln.

Sebenarnya karnaval bisa ditemui di kota-kota lain. Di Bremerhaven dulu juga ada fasching, karnaval dan pesta kostum di TK dan sekolah. Namun gaungnya tak sehebat di sini.  Anak-anak punya libur tambahan selama 2 hari. Sebagian kantor dan perusahaan bahkan meliburkan karyawannya di hari Senin bernama Rosenmontag. Hari dimana karnaval utama berlangsung. Musim karnaval ini dianggap sebagai musim kelima dalam setahun.

Liburan karnaval itu sebenarnya kami sudah merencakan bakal minggat ke Bremen. Apa daya si Adik demam tinggi. Sehingga kami mesti membatalkan acara bepergian.

Hikmahnya, kami jadi bisa menonton karnaval di kampung. Di pusat kota ada acara sama. Tapi kami terlalu malas untuk mengantri berjam-jam sebelum acara untuk mendapatkan spot bagus untuk menonton parade. Apalagi di tengah musim dingin yang menusuk tulang dan Adik yang tak seratus persen fit.

Parade ala kampung tak terlalu ramai. Tapi banyak anak kecil dan orang tua antusias mengenakan bermacam kostum dan mengikuti parade. Seperti parade-parade lain, anak-anak membawa kantong. Berebutan menangkap permen, coklat, bola, dan apa saja yang dilempar peserta parade. Sponsor utama di kampung adalah perusahaan-perusahaan lokal. Peserta parade berputar dua kali di rute sama.

Emak langsung mendapat ide menulis tentang karnaval. Awalnya bingung mau dikirim kemana. Syukurlah bertemu jodohnya di majalah ini. Alhamdulillah. Foto-fotonya milik Lia Damayanti. Sebab Emak tak punya koleksi foto banyak tentang karnaval ini.

Leave a Reply

%d bloggers like this: